Lautan Indonesia Kaya Mikroba
Sabtu, 21 Februari 2009 – 12:13 WIB
JAKARTA-Lautan Indonesia dilalui jalur kapal tanker internasional yang seringkali mencemari lingkungan, di sisi lain lautan Indonesia juga kaya mikroba pemakan minya yang mampu meremediasi kawasan terkontaminasi bahan bakar itu."Mikroba ini antara lain alcanivorax, rhododactar dan lain-lain yang perlu diberdayakan untuk mengurangi pencemaran laut," kata Peneliti Bioteknologi LIPI Ahmad Thontowi MSi yang berhasil meraih hibah dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk risetnya, di Jakarta, Sabtu (21/2).
Senyawa yang terdapat pada perairan laut yang terkontaminasi minyak seperti Poliaromatik Hidrokarbon (PAH), ujarnya, bersifat toksit atau beracun, mutagen atau penyebab penyakit dan seringkali bersifat karsinogen atau penyebab kanker, sehingga tak bisa dibiarkan.
"Selama ini lautan yang kontaminasi tumpahan minyak baru bisa benar-benar bersih setelah 1-2 tahun kejadian tumpahan minyak, contohnya bocornya tanker di Spanyol," katanya.
Cemaran minyak di laut bisa diatasi secara fisik dengan mengambili minyak dari lingkungan, seperti yang dilakukan nelayan petambak yang kemudian menjual kembali tumpahan minyak tersebut.Selain itu juga dengan menggunakan cara kimia dengan menambahkan bahan kimia tertentu ke lingkungan laut untuk mengikat tumpahan minyak, ujarnya, namun cara ini tidak ramah lingkungan.
Baca Juga:
"Sedangkan bioremediasi atau teknik penanggulangan tumpahan minyak dengan menggunakan mikroba, masih belum dilakukan di Indonesia, padahal lautan Indonesia memiliki banyak jenis mikroba pemakan minyak," katanya.Saat ini pihaknya masih dalam taraf melakukan isolasi sejumlah mikroba dan mencari karakternya secara genetik, serta melihat bagaimana secara molekuler, kemampuan mikroba mendegradasi minyak.
JAKARTA-Lautan Indonesia dilalui jalur kapal tanker internasional yang seringkali mencemari lingkungan, di sisi lain lautan Indonesia juga kaya mikroba
BERITA TERKAIT
- Ketum PBNU Minta PSN PIK 2 Dikaji Ulang, Ini Alasannya
- Zulhas: Pabrik yang Beli Gabah Kering Tak Sesuai HPP Tidak Bisa Jual Beras ke Bulog
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang