Lautan Manusia Berwukuf di Arafah

Jamaah Wafat Sudah 68 Orang

Lautan Manusia Berwukuf di Arafah
Lautan Manusia Berwukuf di Arafah

Data dari Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Makkah, jamaah Indonesia yang ikut tarwiyah itu lebih dari 10 ribu orang. Di antaranya, jamaah dari embarkasi Palembang ada 30 orang, Padang (18), Batam (60), Jakarta-Pondok Gede (1.229), Jakarta"Bekasi (2.215), Solo (4.233), Surabaya (2.459), Makassar (383), Banjarmasin (68), Balikpapan (105), dan Lombok (28).

Pergerakan ribuan jamaah haji dari Makkah menuju ke Arafah sejak kemarin itupun membuat kepadatan di mana-mana. Meski polisi setempat melakukan pengaturan di banyak titik, tetapi kemacetan di jalur-jalur protokol tidak terelakkan. Sebaliknya, kepadatan di area Masjidilharam kemarin berangsur-angsur susut.

Namun, pemandangan tersebut tidak akan lama. Kawasan Masjidilharam dipastikan kembali padat selepas jamaah melempar jumrah di Jamarat, Mina. Besok Selasa (15/10) atau 10 Zulhijah, jamaah akan berbondong-bondong kembali ke Makkah untuk tawaf Ifadhah dan melaksanakan sai. Selain itu, pelaksanaan salat Idul Adha.

Kondisi cuaca saat pelaksanaan wukuf di Arafah masih relatif bersahabat. Suhu udara diperkirakan minimal 24 derajat dan maksimal 41 derajat Celicius. Kecepatan angin berkisar 5 km per jam. Suhu maksimal itu diestimasikan terjadi pada rentang tengah hari sampai 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Pada pekan-pekan sebelumnya, suhu di Kota Makkah dan sekitarnya bisa mencapai 45 derajat Celcius.

Setelah dari Arafah, jamaah bergerak menuju Muzdalifah. Kemudian dilanjutkan ke Mina untuk melontar jumrah. Sebetulnya, pergerakan jamaah ke Muzdalifah dan Mina dengan total jarak sekitar 13 km itu sudah disiapkan ribuan bus dengan sistem shuttle (taradudi). Namun, bisa jadi kawasan Armina sangat padat oleh lautan manusia maka layanan bus-bus itu berpotensi tidak berjalan efektif. Karena itu, biasanya jamaah lebih memilih berjalan kaki.

Potensi jamaah tersesat pun besar. "Di sinilah masa-masa kritis. Jamaah berpotensi kelelahan terutama yang berusia lanjut," ungkapnya.

Meski demikian, tidak seluruh jamaah haji Indonesia mengikuti prosesi Armina itu dalam kondisi normal. Setidaknya, ada sebanyak 240 orang yang terpaksa harus menjalani wukuf dengan cara tidak normal. Yakni, melalui safari wukuf. Merekalah itu adalah para jamaah yang tergolek di rumah sakit akibat kesehatannya terganggu. Ada yang sakit jantung, cuci darah, hingga mengalami gangguan jiwa. Rata-rata kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal, saat berangkat dari Tanah Air, mereka relatif sehat.

"Jumlah itu sudah termasuk yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Besok (hari ini) mereka kita bawa ke Arafah dengan menggunakan mobil ambulans dan bus-bus khusus," kata Kabid Kesehatan PPIH Dr Fidiansjah.

MAKKAH - Padang Arafah mulai pagi ini (14/10) hingga Magrib memutih. Diperkirakan 3 juta orang dengan berpakaian ihram bakal tumpah. Mereka akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News