Lawan Corona, Erdogan Gratiskan Masker untuk Warga Turki dan Bangun 2 RS Lagi
jpnn.com, ANKARA - Turki berencana membagi-bagikan masker untuk warganya dalam rangka menghadapi wabah virus corona (COVID-19). Negeri lintas benua itu juga akan membangun dua rumah sakit lagi khusus menangani pandemi global tersebut.
Rencana itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan usai memimpin rapat kabinet secara virtual, Senin (6/4). Rapat kabinet itu memutuskan bahwa Pemerintah Turki akan membagikan masker secara gratis untuk warganya yang berusia 20-65 tahun.
Menurut Erdogan, pejabat pemda mulai bergerak untuk membagi-bagikan masker. “Penjualan masker merupakan perbuatan terlarang di negeri ini,” katanya.
Erdogan juga menjelaskan rencananya tentang pembangunan dua rumah sakit lagi. Menurutnya, satu rumah sakit akan dibangun di wilayah Turki yang masuk Asia, sedangkan sebuah lagi di zona Eropa.
Selain itu Erdogan juga mengatakan, sistem perawatan kesehatan Turki baru saja melewati ambang batas penting. Menurutnya, Turki telah mampu melakukan 20 ribu tes COVID-19 per hari.
Belum lama ini Pemerintah Turki juga memperoleh dana TRY 1,5 triliun atau lebih dari USD 221 juta dari warganya dan berbagai perusahaan setelah Kampanye Solidaritas Nasional diluncurkan pekan lalu. “Kami memulai persiapan untuk mengirimkan bantuan kepada 2,3 juta rumah tangga,” kata Erdogan.(hurriyet/ara/jpnn)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan rencana tentang pembagian masker untuk warganya secara gratis dan membangun dua rumah sakit lagi dalam rangka menghadapi wabah virus corona (COVID-19).
Redaktur & Reporter : Antoni
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan