Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (5-Habis)

Tuduh Liberal Turunkan Keunggulan Amerika

Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (5-Habis)
Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (5-Habis)
Baiknya, pertentangan itu di sana dibicarakan secara terbuka. Bahkan, dibicarakan sambil tertawa-tawa. Buktinya, pidato Limbaugh itu tidak ubahnya hiburan: penuh tepuk tangan dan tawa ger-geran. Kalau toh ada yang emosional, tetap saja terbatas pada kata-kata. Atau maksimum unjuk rasa. Itu pun unjuk rasa yang tidak destruktif. Dengan demikian, masyarakat yang pada umumnya sebenarnya tidak peduli, tidak terpancing ke mana-mana. Di AS, yang tidak tergolong dua golongan itu kira-kira mencapai 30 persen. Sisanya, condong ke liberalisme atau kapitalisme dengan jumlah yang hampir sama, naik turun.

Di kita, dengan demokrasi yang baru berumur 10 tahun, juga mulai terbiasa melihat banyak golongan yang masing-masing memidatokan prinsip-prinsip dan keinginan masing-masing. Atau yang saling mencela prinsip golongan lain. Kita, pada umumnya, juga sudah tidak terlalu peduli dengan semua itu. Bahkan, banyak juga yang kangen melihat seringnya iklan partai tertentu muncul di televisi -hanya karena gambarnya menarik tanpa mengubah pandangan pribadinya.

Kita juga sudah terbiasa melihat beberapa orang yang digolongkan ekstrem melakukan pidato di sana-sini. Tidak ada yang merasa takut lalu lari. Seorang teman yang dalam Salat Id lalu ternyata harus mendengarkan khotbah Al Ustad Abubakar Ba'asyir yang sangat keras di dekat rumahnya, ya tetap saja salat sampai akhir meski dia kemudian menceritakan isi khotbah itu kepada teman-temannya dengan cara sambil tertawa-tawa. Kata-kata ekstrem pun kini sudah dianggap sebagai hiburan. (habis)

PENYEBAB kekalahan golongan konservatif atas golongan liberal di Amerika Serikat dalam pemilu lalu, menurut Rush Limbaugh, penyiar radio yang kalau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News