Lawan PDIP di Pilkada Surabaya Bukan Remeh-temeh, Wajar Megawati Khawatir
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Kota Surabaya merupakan miniatur kepemimpinan PDI Perjuangan.
Selama 20 tahun partai berlambang banteng moncong putih berhasil mendudukkan kadernya menjadi pemimpin di Kota Pahlawan itu.
Pangi menilai suatu kewajaran bila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa khawatir kota itu 'lepas' di Pilkada 2020.
Demikian disampaikan direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menanggapi ancaman Megawati kepada kadernya agar jangan main-main di Pilkada Surabaya.
"Jelas bagi PDIP Surabaya jadi miniaturnya, simbol perjuangan bahwa PDIP enggak boleh lepas di Surabaya," ucap Pangi saat berbincang dengan jpnn.com, Kamis (3/9) pagi.
Pangi juga menilai seorang Adi Sutarwijono sebagai ketua DPC PDIP Kota Surabaya juga punya beban yang berat bagaimana agar tetap bisa mempertahankan kadernya menjadi wali kota di Surabaya menggantikan Tri Rismaharini.
Di saat yang sama, PDIP Surabaya belum memiliki tokoh atau figur yang layak dijual, yang punya racikan elektoral moncer guna memenangi Pilkada Surabaya dan meneruskan kepemimpinan Risma.
"Ini yang saya maksud tantangan yang tak mudah. Semua sebenarnya tergantung Risma. Kalau dia berhasil mengkader penggantinya, sebetulnya tidak sulit-sulit amat memenangi Pilkada Surabaya," sambung analis yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini.
Ancaman Megawati buat kadernya di Pilwakot Surabaya dibaca sebagai bentuk kekhawatiran.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- Tepis Isu Negatif, Cawalkot Bekasi Tri Adhianto Berkomitmen Birokrasi Bebas Korupsi