Lawan Tiga Orang Bergolok, Selamat Diberondong Revolver

Dia meraih salah satu senjata di atas lemari sebelum musuh terlanjur menyerangnya. ”Di atas lemari ada golok dan pentungan. Saya bergerak cepat saja. Ternyata yang kepegang pentungan bukan golok,” urainya. Lalu dia memakai pentungan itu untuk menghajar kedua musuhnya.
Begitu kerasnya pukulan-puklan pentungan, Musoiri yakin kedua lawannya itu sampai patah tulang di bagian tangannya.
”Mereka kesakitan dan terus lari keluar. Saya bayangkan, seandainya yang saya dapat itu golok, bisa lain ceritanya para penjahata itu,” paparnya. Musoiri pun berinisiatif mengejar mereka.
Namun tak di sangka, saat berada di ruang tamu, dia bertemu dengan pelaku ketiga. Penampilannya sama, berbadan kecil dan mengenakan helem. Menariknya, palaku ketiga ini sempat mengucapkan kata-kata daerah tanah kelahiran Mosoiri, Palembang. ”Aku tuja (tikam) kau,” ungkap Musoiri yang menirukan ucapan pelaku tadi.
Pelaku yang memegang pisau besar tersebut langsung menyerangnya. Namun Musoiri lebih sigap. Dengan pentungannya, pelaku ketika dibuatnya kesakitan dan lari keluar. Dia terus mengejarnya sembari berteriak lantang ”maling-maling”.
Nah pada saat di jalan depan rumahnya, Musoiri berhadapan dengan pelaku keempat yang memegang senjata api jenis revolver di dekat sepeda motornya.
Tanpa peringatan apapun, pelaku itu langsung menembakkan senjatanya. Beruntungnya, Musoiri sigap. Dengan gerakan terlatihnya, dia menjatuhkan diri untuk menghindari tembakan musuh.
Lalu dia membuat gerakan acak berguling-guling untuk menghindari berondongan peluru lawannya.
”Dia menembaki saya sampai pelurunya habis. Alhamdullillah tak satupun yang mengenai saya,” paparnya. Kendati begitu, Musoiri tidak yakin dia selamat karena faktor keterlatihannya selama menjadi tentara. Dia yakin, Tuhanlah yang menyelamatkannya.
”Orang-orang bilang karena saya dulu Kopassus jadi wajar bisa selamat. Tapi tidak, itu berkat pertolongan Allah,” cetusnya. Lalu dia mengutip sebuah ayat suci Alquran.
”Jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda,” ujar Musoiri mengartikan Surat Al-Imron ayat 125.
Sebaliknya, melihat pelurunya kosong, pelaku keempat ciutnya. Pelaku bertubuh besar yang juga mengenakan helem tertutup tersebut, bergegas menyalakan motornya. Lalu, tancap gas.
KAWANAN perampok di DKI kian nekat dan berbahaya. Bahkan ketika jelas-jelas rumah itu milik aparat TNI, masih saja disasar. Seperti peristiwa pembobolan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu