Lawatan PM Turnbull ke Israel Tertunda 2 Hari
Menteri Urusan Veteran Australia, Dan Tehan menolak anggapan yang menyatakan lawatan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Israel yang terlewat hampir dua hari dari jadwal merupakan sesuatu yang memalukan.
Menteri yang juga bertanggung jawab atas keamanan siber alias dunia maya Australia itu berbicara di ibukota Israel, Tel Aviv di mana dia memimpin sebuah delegasi yang terdiri dari perusahaan keamanan cyber dan akademisi dari Australia.
Dan Tehan mengatakan para pemimpin Israel memahami bahwa politik dalam negeri Australia dapat mempengaruhi pengaturan sebuah lawatan.
"Ini bukanlah hal yang memalukan, hal semacam ini selalu terjadi," katanya menanggapi pertanyaan dari ABC.
"Kenyataannya, orang-orang Israel telah melakukan hal yang sama kepada kita pada beberapa kali kesempatan dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir ini."
Dan Tehan juga mengatakan penundaan tersebut tidak dapat dihindari karena "Anda tidak bisa melakukan penilaian terhadap putusan Pengadilan Tinggi (sebelum putusan dibacakan atau tanpa informasi yang memadai)"
PM Malcolm Turnbull dijadwalkan tiba di Israel akhir pekan ini namun perjalanannya tertunda setelah keputusan Pengadilan Tinggi pada hari Jumat (27/20/2017) memutuskan Wakil Perdana Menteri, Barnaby Joyce dan empat politisi lainnya dikeluarkan dari Parlemen karena status kewarganegaraan ganda.
Menteri Dan Tehan mengatakan bahwa sebuah tinjauan dapat diperlukan setelah keputusan Pengadilan Tinggi.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025