Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal
Seorang pemilik biro perjalanan di Bali juga harus beralih ke usaha lain untuk sementara.
"Sekarang banting setir jualan oleh-oleh khas Bali seperti daster, baju bali, makanan khas seperti pia, pie susu," katanya.
"Sebelumnya usaha saya adalah menjual Transport Voucher, hotel Voucher, paket tur objek wisata dan kegiatan wisata di Bali."
Berdomisili di Bali tapi memiliki penginapan di Yogyakarta
Photo: Rita Utomo memiliki beberapa airbnb di Yogyakarta yang harus berhenti operasi di tengah pandemi COVID-19 saat ini. (Foto: Supplied)
Salah satu pengusaha di sektor pariwisata yang masih berusaha bertahan dalam keadaan sulit ini adalah Rita Utomo yang tinggal di Bali namun memiliki usaha penginapan di Yogyakarta.
Selain menyewakan propertinya melalui airbnb, yang baru dilakukannya selama 3 tahun terakhir, Rita juga memiliki bisnis menjual kunci elektronik untuk hotel-hotel di Indonesia.
"Bisnis airbnb saya tutup dari awal april sampai dengan akhir Mei kemarin. Bulan Juni ini sudah mulai saya buka lagi karena selain terima tamu harian juga ada tamu bulanan," kata Rita kepada ABC Indonesia.
Menurut Rita, walaupun sudah ada kegiatan perekonomian di Indonesia di bulan Juni, untuk bisnis pariwisata, perhotelan diperkirakan baru mulai normal di bulan Agustus.
Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan