Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal
"Karena saat ini juga penerbangan belum beroperasi normal. baik untuk domestik maupun internasional."
Menurut Rita, alasan ia menutup penginapan yang dimilikinya di Yogyakarta selain karena peraturan pemerintah juga karena tekanan dari warga sekitar.
"Sebetulnya kalau satu dua tamu domestik masih ada yang mau menginap, tetapi kita tolak karena tidak mau friksi dengan warga sekitar,"
"Ini karena dari lingkungan sekitar kita tidak boleh menerima tamu atau orang asing terlebih dahulu."
Sejauh ini Rita mengatakan masih bisa membayar gaji 12 karyawan penginapan miliknya.
"Saat ini saya total ada 12 karyawan [penginapan untuk] airbnb, untuk karyawan sendiri tidak terpengaruh banyak, karena mereka masih menerima gajinya seperti biasa.
"Hanya pengaruh ke mereka tidak ada tambahan uang service bulanan yang biasa kita berikan dari tamu menginap," kata Rita lagi.
Rita bersyukur karena bisnis utamanya menjual kunci elektronik yang sudah dijalaninya selama 20 tahun terakhir masih bisa memberikan penghasilan meski terganggu.
Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan