Layani Ekspor Produk Unggulan hingga Bantuan Kemanusian, Ini Misi Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor dengan melakukan sinergi dengan berbagai instansi.
Sebagai informasi, berdasarkan data laporan ekonomi dan keuangan edisi 12-18 September yang dirilis Badan Kebijakan Fiskal, ekspor selama Agustus menunjukkan pertumbuhan positif.
Meskid demikian, kontribusi ekspor utamanya dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih perlu ditingkatkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan.
“Bea Cukai kembali berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melepas ekspor komoditas daerah setempat," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana, Kamis (29/9).
Selain untuk perdagangan, lanjut Hatta, ekspor kali ini juga bertujuan membawa misi kemanusiaan.
Sebagai wujud solidaritas internasional, Bea Cukai melalui Kanwil Bea Cukai Jakarta turut hadir dalam pelepasan ekspor untuk bantuan kemanusiaan, pada Senin (26/9).
Kegiatan berlangsung di Lanud Halim Perdana Kusuma dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Bantuan yang diberikan berupa barang kebutuhan dasar untuk para korban banjir yang berada di Pakistan.
Hatta Wardhana menegaskan komitmen Bea Cukai yang terus memberikan pelayanan khususnya terhadap ekspor produk unggulan hingga bantuan kemanusian
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- Bea Cukai Tegal dan Satpol P3KP Pekalongan Musnahkan Rokok Ilegal, Sebegini Banyaknya
- Penyelundupan Pakaian Bekas dari Malaysia di Perbatasan Kalbar Digagalkan Petugas
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Tegas, Bea Cukai Semarang Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 1,7 Miliar