Layani Pasien BPJS, Puskesmas Bakal Keteteran
Senin, 25 Februari 2013 – 19:09 WIB
JAKARTA--Kemampuan Puskesmas sebagai motor penggerak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diragukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pasalnya, selain terbatasnya jumlah Puskesmas di Indonesia, kemampuan SDM-nya juga dinilai kurang mendukung.
"Puskesmas kita di seluruh Indonesia hanya sekitar 9.419 (data 2012, red). Sementara pasien BPJS ada 86,4 juta jiwa. Bagaimana bisa memberikan layanan preventif," kata Ketua Umum IDI Pusat Zainal Abidin dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, di Senayan, Senin (25/2).
Idealnya, lanjut Zainal, untuk melayani 240 juta penduduk Indonesia, membutuhkan 80 ribu dokter layanan primer (Puskesmas dan klinik) dan 40 ribu fasilitas kesehatan primer.
Dengan melihat banyaknya Puskesmas yang dinilai masih jauh dari standar kelayakan, dia meragukan jaminan kesehatan nasional bisa berjalan maksimal.
"Kami rasa penempatan Pukesmas sebagai leader BPJS sangat tidak tepat. Apakah ada jaminan semua pasien akan ke Puskesmas," ujarnya.
JAKARTA--Kemampuan Puskesmas sebagai motor penggerak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diragukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pasalnya,
BERITA TERKAIT
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat