Layar Anak Indonesiana Meriahkan Festival Film Dokumenter di Yogyakarta

jpnn.com, JAKARTA - Balai Media Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (BMK Kemendikbudristek) melalui program strategisnya Indonesiana.TV ikut memeriahkan Festival Film Dokumenter (FFD) 2023 yang berlangsung di Kota Yogyakarta 3-9 Desember.
Dalam festival yang berusia 21 tahun ini, Indonesiana.TV hadir mengisi sesi diskusi “DOC Talk: Bagaimana Dokumenter Bekerja?” dan pemutaran film dokumenter pendek untuk anak berjudul Ensaid Panjang.
“DOC Talk: Bagaimana Dokumenter Bekerja?” yang diadakan di The Theatre, GAIA Cosmo Hotel pada 7 Desember menghadirkan Tonny Trimarsanto dan Chandra Endroputro, produser dan koordinator produksi dari Indonesiana.TV bersama Lia Kusumawardani dari Gulali Festival, dan Alia Damaihati, Direktur Program FFD 2023 yang menjadi moderator gelar wicara ini.
Diskusi umum tersebut mengetengahkan tantangan dalam penggarapan film dokumenter berlatar kebudayaan agar diminati penonton usia anak.
“Pada dasarnya, anak-anak akan tertarik pada film yang mengandung unsur petualangan ataupun hal-hal yang memancing dan menjawab rasa penasaran mereka. Baik itu dalam film cerita ataupun film dokumenter,” ujar Chandra Endroputro.
Salah seorang peserta kegiatan, Tedy Syaham mengungkapkan dari kegiatan ini dia memahami bahwa perspektif anak menjadi sangat penting dalam proses pembuatan film dokumenter anak.
Berikutnya, Indonesiana.TV hadir kembali dalam pemutaran film Ensaid Panjang.
Film hasil kurasi tim program FFD ini merupakan satu dari sepuluh film dokumenter Layar Anak Indonesiana 2023.
BMK Kemendikbudristek ikut memeriahkan Festival Film Dokumenter (FFD) 2023 yang berlangsung di Kota Yogyakarta 3-9 Desember.
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif
- Pemkot Jogja Panen Raya di Tengah Keterbatasan Lahan