Lazimnya Pilot Tahu Dinamika Cuaca

Lazimnya Pilot Tahu Dinamika Cuaca
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Sakya

Presiden Jokowi meminta BMKG memperbaiki pemanfaatan infomasi cuaca, khususnya untuk penerbangan. Perintah ini keluar usai kasus AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak dalam perjalanan Surabaya-Singapura, 28 Desember lalu. Karena itu, saya mengirim surat ke Menteri Perhubungan Jonan dengan maksud meminta arahan soal perintah sang Presiden tersebut.

Karena kasusnya (AirAsia QZ8501) masih berjalan, makanya kirim (surat) terbatas. Saya mohon arahan mengenai bagaimana pelayanan petugas kita di seluruh Tanah Air.

Soal isi surat yang menyebutkan AirAsia baru mengambil informasi cuaca pada pukul 07.00 WIB, padahal pesawat QZ8501 telah terbang beberapa jam sebelumnya. Informasi dalam log book di Juanda, Sidoarjo,  AirAsia ambil (data cuaca) jam 7. Apa (sebelumnya) dia ambil info dari Gapura, kita nggak tahu.

Lazimnya sebuah pesawat sebelum take off harus tahu dinamika cuaca dari tempat asal ke tujuan. Kita beri peta cuaca semacam flight document. Tapi mereka juga bisa dapat info dari website atau datang ke BMKG. Kita up date setiap 6 jam. Dalam peraturan Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Nomor 121 pakai forecasting BMKG.

Bagaimana update situasi prakiraan cuaca area pencarian AirAsia 5 Januari 2015?

Berlaku Jam 12.00-15.00 ya Pangkalan Bun berawan dan hujan sedang-lebat.

Kenapa pencarian berlangsung lama?

Karena memang cuaca di lokasi pencarian kurang bersahabat.

Kecelakaan AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kotawaringan Barat, Kalimantan Tengah pada Minggu, 28 Desember 2014 memang meninggalkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News