LBH dan Guru Somasi Mendikbud
jpnn.com - JAKARTA - LBH Jakarta bersama Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), FGII, akademisi dan beberapa tokok pendidikan melayangkan somasi agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan segera membatalkan penerapan kurikulum 2013.
Mereka menilai penerapan kurikulum terebut merupakan kebijakan yang tergesa-gesa dan dipaksakan sebagaimana tergambar dalam penamabahan jam pelajaran, konsep kompetensi, serta dokumen kurikulum yang tidak pernah diujipublikkan.
"Dalam kurikulum ini juga ada penyamaan mata pelajaran SMA dengan SMK apdahal tujuan dan karakteristiknya berbeda," kata Sekjen FSGI, Retno Listyarti di LBH Jakarta, Selasa (30/7).
Ditegaskannya, yang dibutuhkan dunia pendidikan Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional bukanlah semata-mata perubahan kurikulum belajar mengajar, tapi peningkatan kualitas serta kompetensi para pendidik.
"Kami juga melihat penerapan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 menimbulkan ketidakpastian karena tidak adanya parameter penilaian yang jelas, dan tidak ada teori yang dijadikan dasar," jelas Retno.
Contoh gamblang yang dikatakan Retno adalah buku bahasa Indonesia untuk guru dan siswa SMA memiliki langkah yang sama. Misalkan di buku guru diperintahkan membaca puisi, nah di buku siswa terdapat puisi yang akan dibaca.
"Baca puisi, baca. Ya baca saja. Tapi tidak terjadi proses menganalisa. Kemudian yang penting lagi soal refleksi, tapi dalam buku Bahasan Indonesia ini tidak ada refleksi. Jadi buku yang diharapkan tidak sesuai jargon Mendikbudn" tegasnya.
Parahnya lagi, ujar Retno, buku untuk siswa SD yang katanya tematik integratif, tapi kenyataannya tidak interatif karena isinya bersifat hafalan. Sehingga kurikulum ini sudah keluar dari konteks.
JAKARTA - LBH Jakarta bersama Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), FGII, akademisi dan beberapa tokok pendidikan melayangkan somasi agar Menteri
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut