Leadership Faktor Kunci Keberhasilan Kejaksaan Agung

Leadership Faktor Kunci Keberhasilan Kejaksaan Agung
Langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) menjerat lima perusahaan (korporasi) sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga timah dengan nilai kerugian disebut mencapai Rp 300 triliun dinilai tidak tepat. Ilustasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan hakim Mahkamah Konstutusi (MK), Maruarar Siahaan, mengatakan, kemampuan leadership (kepemimpinan) menjadi faktor utama capaian keberhasilan sebuah lembaga Kejaksaan Agung (Kejagung).

Secara kualitas personil antara lembaga kejaksaan dan kepolisian sebenarnya tidak jauh berbeda.

Hal ini disampaikan Maruarar menanggapu hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan Kejaksaan sebagai lembaga paling dipercaya publik.

Kejagung mendapatkan tingkat kepercayaan publik sebesar 75 persen. Kemudian selanjutnya Mahkamah Konstitusi (MK) 72 persen, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 68 persen, pengadilan 66 persen, dan Polri 65 persen.

Menurut Maruarar, bisa jadi penilaian publik ini karena mereka melihat hasil kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mengungkap kasus-kasus besar.

Namun, belum tentu secara nasional kejaksaan di tingkat daerah kinerjanya sebagus Kejagung.

Jika di kepolisian maupun Kejaksaan ada pembinaan yang sama, menurut Maruarar, bisa saja akan menghasilkan kualitas yang tidak jauh berbeda.

“Tapi bahwasanya ada capaian secara individual dari pimpinan instansi yang bisa membangun itu, bisa jadi (hasilnya) akan seperti (capaian) kejaksaan. Tapi secara rata kualitas penyidik kejaksaan dan kepolisian tidak berbeda jauh,” ungkap Maruarar.

Penilaian publik ini karena mereka melihat hasil kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mengungkap kasus-kasus besar.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News