Lebanon Desak Pengungsi Suriah Tinggal di Tenda Plastik
Sejak Lebanon melarang berdirinya bangunan permanen di kamp pengungsi, kini, hanya ada bekas bangunan rumah dan air mata para pengungsi yang tersisa di pengungsian Al Nour.
Poin utama:
• Lebanon melarang pembangunan rumah permanen di kamp-kamp pengungsi• Pengungsi khawatir tentang tinggal di tenda plastik selama musim dingin dan musim panas yang sangat panas di Libanon
• Banyak pengungsi ingin kembali ke Suriah tetapi tak bisa
"Kami datang ke sini delapan tahun yang lalu," kata Zouhair Amar, salah satu dari sekitar 300 orang yang tinggal di kamp pengungsi di lereng bukit berbatu dan tak berpohon ini.
"Kami pertama kali tinggal di tenda, kemudian mereka memindahkan kami ke sini ke sebuah rumah, dan sekarang mereka ingin menghancurkan rumah ini, seperti yang Anda lihat."
Saat tim ABC berbicara, seorang pekerja bantuan datang ke rumahnya untuk mengingatkan Zouhair bahwa rumahnya akan dihancurkan pada hari berikutnya.
"Inilah yang diputuskan Tuhan," katanya, seraya menangis pelan.
Di sini, di pinggiran Aarsal, timur laut Lebanon, pihak berwenang menegakkan aturan yang melarang pembangunan tempat tinggal "permanen" di kamp-kamp pengungsi.
Ratusan rumah yang dibangun dari balok beton harus diruntuhkan dan keluarga yang telah tinggal di sana selama bertahun-tahun harus pindah ke akomodasi sementara, yang merupakan tempat tinggal plastik yang diperkuat oleh bingkai kayu yang tipis.
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan