Lebaran, Beban Listrik Jawa–Bali Turun 30 Persen

jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran justru mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan kebutuhan energi lain, terutama bahan bakar minyak (BBM). Konsumsi setrum anjlok sekitar 20 persen.
Karena itu, Kementerian ESDM memastikan tidak ada pemadaman listrik saat Lebaran karena kelebihan beban. Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, beban puncak secara nasional turun 20 persen.
Khusus untuk distribusi Jawa–Bali, beban puncak bahkan turun 30 persen jika dibandingkan dengan hari biasa. Kebutuhan listrik diperkirakan hanya 15 ribu mw.
Penurunan terjadi karena mayoritas kantor dan industri yang mengonsumsi listrik sangat besar telah libur Lebaran.
Jika masih ada yang beroperasi, kebutuhan listrik tidak sebesar hari normal. ”Diperkirakan, beban puncak saat lebaran mencapai 15 ribuan MW,” ungkapnya.
Meski kebutuhan menurun, Sudirman meminta PLN tidak lengah. Keseimbangan pasokan, keamanan transmisi, dan sistem tegangan harus dijaga selama 24 jam. Kecukupan pasokan telah diinstruksikan sejak H-15 hingga H+15 Lebaran.
PLN diimbau agar tidak melakukan kegiatan pemeliharaan yang berpotensi mengganggu pasokan. Jaminan pasokan listrik juga harus diberikan pada objek vital nasional, rumah sakit, bandara, sampai fasilitas keamanan dan pertahanan.
”Masyarakat diimbau tetap melaksanakan gerakan hemat listrik meski pasokan listrik melimpah saat libur Lebaran,” ujar Sudirman. (dim/jos/jpnn)
JAKARTA - Kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran justru mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan kebutuhan energi lain, terutama bahan bakar minyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Emas Antam Hari Ini 17 Maret, Naik Tipis!
- Rupiah Hari Ini Menguat Efek Sentimen Negatif kepada USD
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Tinggi
- Upaya Bea Cukai Berantas Rokok Ilegal di Jatim Didukung Pimpinan Ponpes Darul ‘Ulum
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, dan Galeri24 Stagnan
- Babe Haikal: Sertifikasi Halal Adalah Tanggung Jawab Mulia