Lebaran di Rumah Sakit
Oleh Dahlan Iskan
Saya begitu ingin tahu: sosok macam apa Dita itu. Masa kecilnya seperti apa. Adakah trauma-trauma masa kecil. Akibat salah asuh, misalnya.
Saya ingin tahu masa remajanya: pergaulannya seperti apa. Saya ingin tahu masa mudanya: aktivis apa. Dan seterusnya.
Saya begitu ingin kembali menjadi wartawan. Untuk mengungkap yang bukan kulit-kulitnya saja.
Atau saya ingin kembali menjadi pemimpin redaksi: yang bisa mengerahkan wartawan. Dengan membekalinya pertanyaan. Anak pertanyaan. Cucunya. Ponakannya. Mendiskusikan pertanyaan itu. Dan melahirkan pertanyaan baru.
Saya ingin kembali menjadi editornya. Untuk menuliskan peristiwa itu: bukan kulitnya, tapi feature-nya. Semacam profil sosiologi Dita.
Pukul lima pagi anak-menantu-cucu sudah berkumpul di kamar perawatan. Saya juga sudah mandi.
Istri saya sudah bangun. Menyaksikan kami semua dari tempat tidurnya: selang infus masih ada di lehernya.
Selang kencing masih terhubung ke kantong plastik. Tapi sudah bisa duduk. Pakai jilbab. Tersenyum. Batu ginjalnya tinggal tersisa satu.