Lebaran Ipin
Oleh: Dahlan Iskan
Pantai Mutiara adalah ''penemuan'' baru. Bu Susi Pudjiastuti, menteri perikanan dan Kelautan pada saatnya, suka sekali Pantai Mutiara.
Pantai pasirnya tidak sepanjang Prigi. Juga bukan pasir putih. Tapi Mutiara ini seperti pantai teluk terlindungi. Ada pulau nun di mulut Teluk Mutiara.
Pulau itu seperti menjadi tirai bagi pintu Teluk Mutiara. Laut lepasnya tidak terlihat. Dengan demikian tidak ada gelombang besar di Mutiara. Maka Mutiara bisa dicadangkan untuk kejuaraan dunia Power Boat. Ideal sekali. Terutama kalau persoalan angin di Danau Toba tidak bisa teratasi.
Itu yang membedakan Mutiara dengan Prigi. Di Mutiara tidak ada gelombang besar. Lingkungannya bukit. Pulau penutup pintu itu sendiri pulau bukit. Tanjung di dua sisi teluk Mutiara juga bukit. Hijau dan hijau.
Maka berada di pantai Mutiara Trenggalek ini saya merasa seperti berada di pusat wisata dekat Hanoi: Ha Long Bay.
Dari Hanoi, Ha Long Bay juga jauh: satu jam perjalanan. Waktu itu jalannya juga jelek.
Dari Trenggalek ke Mutiara juga jauh: 1,5 jam. Jalannya juga kurang baik. Hanya saja Hanoi adalah ibu kota negara Vietnam. Sedang kota Trenggalek ibu kota kabupaten miskin. Maka daya beli Hanoi jangan dipertandingkan dengan Trenggalek.
Mungkin setelah tol Surabaya-Kertosono disambung ke Kediri kelak Ha Long Bay-nya Trenggalek ini akan lebih hidup. Apalagi bila ditambah pelebaran jalan menuju pantai itu.