Lebaran Kali Ini, Ketupat Mahal dan Langka

jpnn.com, JAKARTA - Lebaran tanpa ketupat seperti sayur tanpa garam. Itu sebabnya, meski di masa pandemi Covid-19, masyarakat tetap berupa menyediakan ketupat.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kulit ketupat yang sepekan sebelum lebaran Idulfitri sudah ramai dijual, kali ini jadi barang langka.
Pedagang kulit ketupat baru menjualnya tiga hari jelang lebaran. Itupun hanya dua hari dan mahal harganya.
Suharti, warga Kelurahan Parakanyasag, Kecamatan Indihiani, Kota Tasikmalaya mengungkapkan, kesulitan mencari kulit ketupat. Padahal dia mendapatkan pesanan 1000 ketupat untuk lebaran Idulfitri.
"Ini dapat kulit ketupat harganya Rp 1000. Biasanya cuma Rp 200 per kulit ketupat," kata perempuan berusia 61 tahun ini kepada JPNN.com, Minggu (24/5).
Dia mengungkapkan, terpaksa membeli karena sudah telanjur menerima pesanan. Walaupun kulit ketupat mahal, nenek dua cucu ini hanya menjual Rp 2500 per ketupat matang.
"Enggak apa-apa untungnya tipis karena saya enggak nyangka juga kulitnya mahal. Untung berasnya cuma dikasi orang jadi paling tidak bisa menutupi kekurangan," tuturnya.
Ibu tiga anak ini bersyukur di masa pandemi masih ada saja rezeki. Selain ketupat, Suharti juga berjualan bakso.
Kulit ketupat yang biasanya dijual sepekan sebelum lebaran kini baru lebih langka dan mahal.
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik
- H+5 Lebaran, Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
- Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder, SIG Salurkan Bantuan di 6 Provinsi
- Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Keandalan Pasokan BBM dan LPG
- Prabowo Terima Ucapan Idulfitri 1446 H dari Pemimpin Negara Sahabat
- Pemkot Bandung Wanti-wanti Pendatang Untuk Lapor ke RT RW