Lebaran Lesung
Oleh: Dahlan Iskan
Ritme itu sulit dilakukan kalau berbuka puasa di luar rumah. Tentu tidak bisa dihindari: kadang harus mangkir dari rumah.
Tahun ini saya dua kali berbuka puasa di atas pesawat. Saya beli air botol 600 ml. Botol itu saya masukkan ke dalam kaus yang saya pakai. Agar dingin airnya berkurang. Menjadi sama hangat dengan suhu badan.
Begitu saat berbuka tiba saya minum air itu. Sampai hampir habis. Sisanya untuk mengantar minum obat. Roti dan air dari pramugari saya konsumsi setengah jam kemudian.
Dua kali pula saya berbuka puasa di acara instansi. Pertama, di Korem Baskara Jaya Surabaya. Mewakili masyarakat media. Saya baru tahu: sekarang ini komandan Korem sekelas Surabaya berpangkat Brigjen.
Kedua, di Grahadi - -kediaman resmi Gubernur Khofifah Parawansa-- di acara seminar dan ulang tahun Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Hanya itu.
Tiga kali saya berbuka puasa di luar kota: di Lumajang-nya Gunung Semeru, di Bee Jay Bakau Resort Probolinggo, dan di sepulang dari Kembang Janggut nan jauh di Kaltim.
Baca juga: Kembang Janggut