Lebaran Lesung

Oleh: Dahlan Iskan

Lebaran Lesung
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya lupa menyebutkan: saya lagi di Banyuwangi. Berarti satu kali lagi saya berbuka di luar kota. Hanya saja berbuka terakhir ini tidak seperti di luar kota: keluarga lengkap –istri, anak, menantu, cucu-cucu ikut serta.

Anak saya memutuskan untuk kali ini liburan di dalam negeri saja. Dan saya harus setuju. Harus ikut.

Kami akan dua hari di Banyuwangi. Salat Idulfitri di sini. Di masjid kampung terdekat dengan hotel.

Setelah itu anak saya harus berlatih keras. Menuntaskan tantangan bersepeda nanjak dari Surabaya ke Bromo. Lalu, ikut balap sepeda di Kansas.

Saya sendiri harus segera ke Singapura. Dan Malaysia.

Saat berangkat ke Banyuwangi kemarin lalu-lintas sangat beda. Lancar.

Tidak seperti bulan lalu. Jalur itu saya tempuh 9 jam. Padahal sudah ada jalan tol. Dari Surabaya ke Probolinggo. Tapi dari Probolinggo ke Banyuwangi masih harus lewat jalan lama: yang padat sekali. Harus jadi buntut truk dan truk gandeng yang termehek-mehek.

Perjalanan kemarin sangat mulus: hanya 5 jam. Hanya tiga kali tertahan truk keong. Mungkin sudah banyak sopir truk yang libur. Mungkin juga kami berangkat sangat pagi: habis Subuh. Pukul 10.00 sudah tiba di Banyuwangi.

Hari pertama Lebaran kali ini cucu-cucu akan meneruskan rekreasi. Saya terikat janji lain: bertemu pengurus NU Cabang Banyuwangi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News