Lebaran Lesung
Oleh: Dahlan Iskan
"Kami sudah buka kafenya. Ada dua petugas yang bisa menyambut keluarga Pak Dahlan," katanya.
Ups... Luar biasa.
"Kebetulan kami semua berpuasa. Tidak usah disiapkan makan minum," kata saya, seraya minta maaf telah merepotkannya.
Maka kami pun menuju kafe "Sanggar Genjah Arum" milik Iwan. Lokasinya 9 km dari pantai. Ke arah Gunung Ijen.
Genjah Arum berada di kampung suku Osing. Cucu-cucu bertanya apa itu Osing. Kesempatan bagi kami untuk menjelaskan soal Osing ke generasi baru.
Memasuki Sanggar Genjah Arum mirip masuk ke banjar di Bali. Tujuh bangunan terbuka ada di dalamnya. Dengan arsitektur lokal. Tertata rapi. Indah. Berseni. Banyak yang bisa dilihat di situ.
Saya mengajak cucu-cucu ke bagian pemrosesan beras di masa lalu. Di masa saya remaja.
Peralatannya lengkap. Asli. Dari zaman nan dulu. Ada beberapa lesung (tempat padi ditumbuk). Terbuat dari kayu utuh. Yang sudah dimakan usia. Banyak alu (tongkat penumbuk). Ada tampah-tampah. Juga banyak peralatan dapur masa lalu.