Lebaran, Pelaporan Gratifikasi Menurun Drastis
Jumat, 10 September 2010 – 12:15 WIB
JAKARTA - Dalam menyambut perayaan lebaran, jumlah gratifikasi yang diterima para pejabat negara, diperkirakan meningkat. Namun, pada kenyataannya, hingga H-2 perayaan idul fitri, baru dua pejabat negara melaporkan gratifikasi yang terkait perayaan hari besar umat muslim tersebut. Antara lain, kesadaran cukup tinggi dari pejabat negara untuk tidak menerima parsel lebaran. "Bisa juga karena semakin tidak adanya orang yang memberi parsel terkait himbauan KPK soal pemberian parsel pada pejabat. Namun bisa juga karena mereka (pejabat negara) tidak peduli dengan adanya aturan pelaporan gratifikasi menjelang lebaran,"ujar Johan.
Yakni Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D dan Direktur Keuangan PT ASDP Feri Indonesia, Fatah Topobroto. Keduanya melaporkan gratifikasi berupa bingkisan parsel lebaran yang diterima dari beberapa pihak. Mahfud menerima 50 boks kurma dari kerajaan Arab Saudi dan satu parsel dari Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), sementara Fatah mendapat parsel dari Bank BRI.
"Sampai H-2 baru dua pejabat yang lapor. Pak Mahfud MD dan Pak Fatah Topobroto,"ujar Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo. Menurut Johan, dibanding tahun lalu, jumlah pelaporan gratifikasi sebelum lebaran menurun drastis. Tahun kemarin, terdapat puluhan laporan gratifikasi yang masuk ke KPK.
Baca Juga:
JAKARTA - Dalam menyambut perayaan lebaran, jumlah gratifikasi yang diterima para pejabat negara, diperkirakan meningkat. Namun, pada kenyataannya,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bukan Omon-Omon! Anggaran Kesejahteraan Guru Naik Rp 16,7 T
- Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis
- Sebagian Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Lebat, BMKG Imbau Warga Waspada
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Pernyataan Presiden Prabowo Bikin Penasaran Guru Honorer Non-Sertifikasi