Lebaran Tahun Depan Bisa Beda Lagi
Kamis, 01 September 2011 – 05:05 WIB
JAKARTA - Polemik soal penentuan hari Lebaran di tanah air belum rampung. Kementerian Agama (Kemenag) terus disorot setelah memutuskan 1 Syawal jatuh Rabu (31/8), berbeda dengan negara-negara Islam di dunia. Kemenag diduga membuat kesalahan fatal sehingga berdampak kegelisahan di masyarakat. Fenomena lain adalah beredarnya informasi dari Rais Suriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) DKI Jakarta KH Maulana Kamal Yusuf. Dia menyebarkan informasi bahwa 1 Syawal jatuh pada Selasa, 30 Agustus. Maulana percaya dengan tiga saksi yang melihat hilal di Pondok Pesantren Al Husainiah, Kampung Baru, Cakung, Jakarta Timur. Karena itu, dia meminta umat Islam yang telanjur berpuasa Selasa membatalkan puasa.
Selain itu, beredar kabar bahwa Menteri Agama Suryadharma Ali dituntut bertanggung jawab atas kesalahan Kemenag yang menolak merevisi hari Lebaran yang ditentukan jatuh pada Rabu setelah hilal mulai muncul Senin tengah malam (29/8). Menag juga dikabarkan meminta maaf karena telah keliru menentukan 1 Syawal.
Baca Juga:
Informasi yang tersebar melalui BlackBerry Messenger (BBM), Twitter, dan media online lain juga menyebutkan bahwa hilal terlihat jelas menjelang Selasa subuh (30/8). Saat sidang berlangsung, hilal tidak tampak karena tertutup Venus.
Baca Juga:
JAKARTA - Polemik soal penentuan hari Lebaran di tanah air belum rampung. Kementerian Agama (Kemenag) terus disorot setelah memutuskan 1 Syawal jatuh
BERITA TERKAIT
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang