Lebaran Tahun Depan Bisa Beda Lagi
Kamis, 01 September 2011 – 05:05 WIB
Kriteria tersebut, lanjut Suryadharma, terkait dengan ukuran melihat hilal. Muhammadiyah menyatakan, ketika hilal 0,1 derajat di atas ufuk, sudah terjadi pergantian bulan. Sementara itu, sidang isbat yang diikuti belasan ormas lain menerapkan kriteria 2 derajat.
Suryadharma mengatakan, pemerintah bersama ormas-ormas Islam, ulama fikih, dan ahli astronomi bakal membahas kriteria tersebut sehingga menciptakan keseragaman. "Kami akan kumpul lagi, coba samakan persepsi. Tidak usah diributkan lagi," tegas ketua umum PPP itu.
Dalam kesempatan tersebut, Suryadharma menegaskan bahwa keputusan sidang isbat (29/8) merupakan kesepakatan setelah mempertimbangkan pandangan ormas-ormas Islam. Bahkan, Muhammadiyah yang mengambil keputusan berbeda (1 Syawal 1432 H jatuh pada 30 Agustus) juga menghormati keputusan itu. "Namun, (Muhammadiyah) minta izin untuk melaksanakan Idul Fitri Selasa," tuturnya.
Dia menegaskan, pemerintah konsisten dengan keputusan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu, 31 Agustus. Karena itu, dia membantah kabar yang beredar bahwa pemerintah mengakui kesalahan dalam sidang isbat lalu. Termasuk, berita tentang adanya kebohongan dalam sidang isbat.
JAKARTA - Polemik soal penentuan hari Lebaran di tanah air belum rampung. Kementerian Agama (Kemenag) terus disorot setelah memutuskan 1 Syawal jatuh
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis di 3 Daerah Ini
- Menhut Raja Juli & Jaksa Agung Siap Sikat Habis Bisnis Ilegal di Kawasan Hutan
- A2KPI Desak Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Soal Royalti ke PT Timah, Eks Dirjen Minerba Jelaskan Begini
- Mardani Maming Disebut Korban Mafia Peradilan, Akademisi Antikorupsi Suarakan Pembebasan