Lebaran Usai, Inflasi Diprediksi Rendah
Rabu, 22 September 2010 – 17:18 WIB
JAKARTA -- Trend harga menunjukkan penurunan seiring usainya lebaran Idul Fitri. Ini memberikan dampak positif pada prediksi inflasi September yang diperkirakan lebih rendah dari bulan Agustus 2010. Pada wartawan, Rabu (22/9) di DPR RI, Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono mengatakan selama ini pemicu tingginya inflasi adalah kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.
‘’Its good news tren inflasi untuk bulan September masih terlihat bagus karena penyumbang terbesar telah mengalami penurunan karena efek lebaran telah usai. Harga barang pokok sudah turun sehingga month on month inflasi pada September bisa lebih kecil dibanding Agustus 2010,’’ kata Hartadi.
Baca Juga:
Hanya saja kata Hartadi, tetap harus diwaspadai trend harga beras internasional yang masih belum stabil dan cenderung mengalami fluktuasi. Bila harga beras internasional berpotensi naik akibat pengaruh iklim, maka diprediksi akan memberikan efek negatif pada harga beras domestik.
‘’Saat ini saja harga beras domestik sudah lebih tinggi dari harga beras internasional sehingga jika secara internasional mengalami kenaikan maka tidak akan berpengaruh signifikan. Kita harus perhitungkan semuanya lebih cermat,’’ kata Hartadi. Ditambahkan Hartadi, untuk inflasi tahun 2011 yang ditargetkan sebesar 5,3 persen dinilai masih belum memperhitungkan pengaruh dari kenaikan TDL yang diwacanakan awal tahun akan naik, elpiji dan juga harga pupuk.
JAKARTA -- Trend harga menunjukkan penurunan seiring usainya lebaran Idul Fitri. Ini memberikan dampak positif pada prediksi inflasi September yang
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global