Lebih Baik dari Arab Saudi, Bukan Tiongkok

jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas mengatakan, kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud harus dimanfaatkan juga untuk mendongkrak investasi.
Menurutnya saat ini Saudi cenderung tidak nyaman berinvestasi di Amerika dan Eropa.
Di antaranya karena adanya Islamphobia. Nah sebagai gantinya investasinya bisa dialihkan ke Indonesia.
Menurut Yunahar lebih baik uang dari Arab Saudi yang masuk ke Indonesia. Ketimbang investasi dari Tiongkok.
Sebab kalau investasi dari Tiongkok, biasanya diikuti serbuan tenaga kerja dari sana.
Berbeda dengan Saudi, yang sangat kecil kemungkinan investasi diikuti masuknya tenaga kerja Saudi ke Indonesia. "Di Saudi saja kekurangan tenaga kerja," tuturnya, kemarin
Dari sisi ideologi, kerjasama investasi dengan Saudi lebih aman karena jauh dari isu penyebaran ideologi komunisme.
Baginya ideologi Saudi sama dengan Indonesia. Yakni sebagai negara yang menjunjung agama.
Wakil Ketua MUI Yunahar Ilyas mengatakan, kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud harus dimanfaatkan juga untuk mendongkrak investasi.
- Senator Yakin Danantara Bisa Naikkan Perekomian Indonesia Hingga 8 Persen
- Bahlil Harap Danantara Bisa Biayai Investasi Hilirisasi
- Soal Danantara, Pengamat: Ide Baik tetapi Berisiko Tinggi
- Pilih Trading atau Investasi? Upbit Indonesia Berikan Panduan untuk Strategi Kripto yang Tepat
- Efek Kebijakan DHE 100 Persen, Saham Perbankan Hijau
- Bamsoet Sebut ETF Kripto Bisa jadikan Indonesia Negara Unggulan di Investasi Digital