Lebih Baik di Stasiun Balapan atau Terminal Tirtonadi?

jpnn.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berencana membuat monumen untuk menghormati mendiang Didi Kempot. Menurut Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, penyanyi campursari yang meninggal dunia pada Selasa (5/5) itu merupakan seniman luar biasa yang mampu menggerakkan orang berbuat baik.

Rudyatmo mengatakan, Didi melalui pertunjukan bertitel Konser Amal dari Rumah hasil kerja sama dengan stasiun televisi mampu mengumpulkan donasi lebih dari Rp 5 miliar dalam kurun waktu 3 jam. Total dana yang terkumpul akhirnya Rp 7,6 miliar yang kemudian disalurkan kepada warga terdampak pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

“Itu baru satu-satunya Mas Didi Kempot. Setelah diperpanjang bisa Rp 7,6 miliar,” kata Rudyatmo di Balai Kota Solo akhir pekan lalu.

Rudy -panggilan akrabnya- menambahkan, rencana pembangunan monumen Didi Kempot itu akan dimatangkan. Opsi lokasinya antara lain Stasiun Solo Balapan atau Terminal Tirtonadi.

Penyanyi asal Solo itu memang membuat lagu fenomenal dengan latar Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi. “Stasiun Balapan boleh, Terminal Tirtonadi juga bisa,” sambung Rudyatmo.

Opsi lainnya adalah Taman Jurug. Namun, kata Rudy, rencana pembangunan monumen dan lokasinya akan dibahas terlebih dahulu, termasuk dengan melibatkan pata seniman.

“Kalau nanti kami bicarakan dengan tokoh-tokoh masyarakat, oh nang (di, red) Stasiun Balapan wae (saja, red), lha berarti semuanya sudah menghendaki di sana,” beber Rudy.

Selain itu, Rudy juga akan menyurati Menteri Sosial Juliari Batubara. Tujuannya agar penyanyi bernama asli Didi Prasetyo itu memperoleh penghargaan dari negara.