Lebih Baik Jokowi Tetap di DKI Daripada Jadi Wapres Megawati
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti mengaku tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dicalonkan sebagai calon wakil presiden (wapres). Menurutnya, PDIP telah menyia-nyiakan sosok yang populer disapa Jokowi itu jika hanya menjadikannya sebagai calon wapres.
"Kalau Jokowi cuma jadi cawapres Megawati, sayang sekali. Lebih baik dia (Jokowi, red) tetap jadi gubernur saja," kata Ikrar dalam diskusi bertajuk 'Haruskah Jokowi Jadi Presiden RI? Kalau Bukan Dia Lalu Siapa?' di Jakarta, Selasa (4/2).
Lebih lanjut Ikrar menilai Jokowi lebih bermanfaat sebagai gubernur dibanding wapres. Pasalnya, seorang wakil presiden tidak memiliki wewenang untuk membuat kebijakan.
Selain itu, lanjutnya, kultur pemilih Indonesia masih lebih menyukai pemimpin laki-laki dibanding perempuan. Karena itu, pasangan Mega-Jokowi bakal kalah bersaing dengan calon lain yang kebetulan semuanya berjenis kelamin laki-laki.
"Bukan hanya karena Indonesia mayoritas Islam yang menilai laki-laki itu adalah seorang pemimpin, tapi masyarakat kita yang sebagian besar belum modern juga masih menganggap perempuan itu bukan seorang pemimpin," paparnya.
Dan alasan yang terpenting, lanjut Ikrar, adalah dorongan masyarakat yang sangat besar kepada Jokowi untuk jadi presiden. Maka, PDIP akan dinilai mengkhianati kehendak rakyat jika tidak mencalonkan Jokowi.
Awalnya, Ikrar kurang setuju jika sekarang Jokowi maju sebagai capres karena melihat pengalaman mantan Wali Kota Surakarta itu masih minim. Namun, karena melihat dukungan masyarakat yang besar serta absennya pilihan alternatif yang berkualitas, Ikrar pun berubah pikiran.
"Tapi lagi-lagi dia memerlukan persiapan, seperti politik luar negeri, pertahanan. Tapi enggak usah ditakutkan soal ekonomi, karena dia praktisi," tandasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti mengaku tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dicalonkan sebagai calon wakil presiden (wapres).
- Awal Juli, BMKG Memprakirakan Hujan Sebagian Kota di Indonesia, Waspadalah
- Irjen Suharyono Sebut Kematian Afif Maulana di Padang Bukan Akibat Dianiaya Polisi
- Gandeng Undip, KLHK Ingin Memperkuat Generasi Muda dalam Tata Kelola Karbon dan Kedaulatan Indonesia
- Polda Riau Bergerak Cepat, 5 Kg Sabu-sabu dan 20 Ribu Pil Ekstasi Gagal Beredar di Dumai
- Tuntutan Jaksa KPK Sebut Eks Mentan Tamak, Guru Besar Hukum Pidana: Harus Berdasar Fakta Persidangan, Jangan Asumsi
- Menuju Padmamitra Award DKI, Forum CSR DKI Jakarta Gelar CFD Clean Up