Lebih Baik Putus Cinta daripada Tidak Menolong Korban
jpnn.com - EVAKUASI pesawat AirAsia QZ8501 memasuki tahap-tahap paling menentukan. Keberhasilannya ditentukan 69 penyelam dari Basarnas dan TNI. Mereka orang terbaik yang diterjunkan di medan terberat.
----------
Laporan Bayu Putra, Pangkalan Bun
----------
Tantangan utama para penyelam yang hendak mengevakuasi para korban AirAsia QZ8501 bukanlah kondisi area pencarian. Melainkan kemampuan untuk bisa tiba di lokasi pencarian. Untuk mencapai lokasi yang diyakini sebagai tempat jatuhnya pesawat saja, sudah dibutuhkan perjuangan.
Jumat pagi (2/1) Kapal Negara (KN) SAR Purworejo yang mengangkut para penyelam menuju lokasi dihadapkan pada ganasnya ombak Laut Jawa. Saat kapal berangkat dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, cuaca memang tampak bersahabat. Langit cerah; matahari bersinar terang.
Kondisi itu berubah saat kapal keluar dari teluk dan memasuki perairan Laut Jawa. Sang surya sudah pergi entah ke mana. Di sekitar kapal yang tampak hanyalah kumpulan awan kumulonimbus. Angin muson barat berembus kencang dari arah depan kapal, yang memang sedari awal harus melawan angin. Ditambah lagi ombak yang tingginya di kisaran 2 meter. Belum lagi ancaman arus bawah air yang cukup kuat.
Dalam kondisi ekstrem seperti itu, hanya penyelam-penyelam khusus yang bisa diandalkan untuk mencari tanda-tanda jasad para korban. Karena itu, Basarnas maupun TNI menerjunkan penyelam terbaik dalam evakuasi kali ini.
Basarnas menerjunkan grup elite yang dinamai Basarnas Special Group (BSG). Dinamakan demikian karena para personelnya memang memiliki kemampuan spesial dibanding tim penyelamat pada umumnya.
Dari sekitar 3.000 anggota Basarnas se-Indonesia, 149 di antaranya tergabung dalam BSG. "Namun, yang aktif di kantor pusat Basarnas berjumlah 60 orang,” ujar Komandan Kompi BSG Charles Batlajery. BSG dibentuk 2012 karena kebutuhan akan personel untuk penyelamatan di lokasi-lokasi ekstrem.
EVAKUASI pesawat AirAsia QZ8501 memasuki tahap-tahap paling menentukan. Keberhasilannya ditentukan 69 penyelam dari Basarnas dan TNI. Mereka orang
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408