Lebih dari 200 Kapal Tiongkok Dituding Langgar Wilayah Filipina di Laut Tiongkok Selatan
Kepala pertahanan Filipina telah mendesak lebih dari 200 kapal Tiongkok yang diduga diawaki oleh milisi untuk meninggalkan terumbu karang Laut Tiongkok Selatan.
Wilayah tersebut diklaim oleh Filipina sebagai bagian dari teritorinya.
Filipina menyebut kehadiran kapal Tiongkok itu sebagai "tindakan provokatif untuk memiliterisasi daerah tersebut".
"Kami menyerukan kepada Tiongkok untuk menghentikan serangan ini dan segera menarik kembali kapal-kapal yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami," kata Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang mengatakan penjaga pantai Filipina telah melaporkan bahwa sekitar 220 kapal terlihat tertambat di Whitsun Reef, yang disebut Filipina sebagai Julian Felipe Reef, pada 7 Maret.
Ketika ditanya apakah Filipina akan mengajukan protes, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jr melalui akun Twitternya menjawab: "Hanya jika para jenderal mengatakannya kepada saya."
"Menurut pengamatan saya, kebijakan luar negeri adalah kepalan tangan di dalam sarung tangan tinju besi angkatan bersenjata," katanya dalam sebuah tweet.
Kapal-kapal itu adalah kapal penangkap ikan yang diyakini diawaki oleh personel terlatih militer Tiongkok, menurut pejabat keamanan Filipina.
Filipina menuduh Tiongkok melakukan pelanggaran terhadap kedaulatannya di laut china selatan
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis