Lebih dari 45 Persen EBT Digunakan Pabrik Ajinomoto
jpnn.com - Kualitas udara masih menjadi isu lingkungan yang signifikan di Indonesia. Menurut laporan IQAir 2023 negara ini menduduki peringkat ke-14 dalam tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Dengan konsentrasi PM 2,5 mencapai 37,1 g per meter kubik, sehingga membuat Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pencemaran udara, bersama dengan masalah sampah plastik dan pengelolaan limbah.
Sebagai respons terhadap tantangan ini, Ajinomoto meluncurkan inisiatif baru mendukung keberlanjutan lingkungan melalui program Health Provider.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Grup Ajinomoto Indonesia terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
"Salah satu langkah penting adalah upaya untuk mendukung Nett Zero Emission (NZE) dengan mengurangi emisi karbon," kata Direktur PT Ajinomoto Indonesia Samsul Bakhri, Senin (16/9).
Ajinomoto menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PLN (Persero) yang menandai dimulainya kerja sama penggunaan listrik bersertifikat Renewable Energy Certificate (REC).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia Naoto Minemura, dan Vice President Enterprise Solution PT PLN (Persero) Faisal Muslim.
Samsul Bakhri menjelaskan, sebelum kerja sama dengan PLN, pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang telah melakukan berbagai langkah pengurangan emisi, seperti penggunaan panel surya dan biomassa sebagai bahan bakar mesin boiler.
Dengan adanya penggunaan REC, total penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pabrik Ajinomoto meningkat menjadi lebih dari 45%
- Tak Mau Trans Semarang Disebut Cumi-cumi Darat, Yoyok Sukawi Tawarkan Bus Listrik
- Komitmen Prabowo untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan, PT HGI Siapkan Cara Ini
- Penerapan ESG PalmCo Salah Satu Terbaik di Level Global
- Dirjen EBTKE Sebut Pemanfaatan EBT Perlu Investasi USD 15,9 Miliar hingga 2030
- Inilah Momen Pelita Air Terbang Perdana Gunakan SAF di Bali International Air Show 2024
- Dukung Lingkungan Berkelanjutan, Lima PLTS Alfamidi Reduksi 249,76 Ton Emisi Karbon