Lebih dari 49 Ribu Jiwa Terancam
jpnn.com, DENPASAR - Warga di sekitar Gunung Agung, Karangasem, Bali, harus mengungsi. Aktivitas gunung tertinggi di Bali itu kembali meningkat.
Sebanyak 707 gempa terjadi sejak Rabu (20/9) sampai kemarin (21/9). Itu menjadi salah satu tanda bahwa erupsi tidak lama lagi terjadi.
Berdasar data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah terdata 1.259 pengungsi.
Mereka merupakan warga yang tinggal dalam radius 6 km dari kawah gunung Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani menyatakan, gempa yang sering terjadi dalam dua hari terakhir menunjukkan pergerakan magma yang mengarah ke permukaan.
"Kapan (magma) mulai terlepas, kami belum bisa memastikan," katanya.
Karena Gunug Agung bisa meletus sewaktu-waktu, warga di radius 6 km diinstruksikan untuk mengungsi.
Kasbani mengingatkan, Gunung Agung yang kali terakhir meletus 54 tahun silam (1963) memiliki energi yang sangat besar.
"Di sana ada kandungan gas dan uap yang membentuk satu tekanan mendobrak apa pun yang ada di atasnya," jelas Kasbani kepada Bali Express (Jawa Pos Group) di pos pengamatan gunung api di Desa Rendang.
Aktivis Gunung Agung meningkat, 49 ribu jiwa terancam
- Gunung Agung Meletus, Warga Diimbau Jangan Panik
- Sekolah di Luar Zona Bahaya Kembali Dibuka
- Dirjen PKH: Tim Satgas Tetap Siaga Selamatkan Ternak
- Status Menurun, Gunung Agung Masih Ada Potensi Erupsi
- Gunung Agung Sudah Berstatus Siaga, PVMBG Terus Memantau
- Setelah 38 Hari, Kini Status Gunung Agung Diturunkan