Lebih Memilih Malaysia, Jangan Salahkan Mereka...
Sementara, Kepala Desa Panas Kecamatan Lumbis Ogong, Marthen membenarkan kejadian tersebut. Bukan hanya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Malaysia, namun semua kebutuhan pokok saat ini harus didapatkan dari negara tetangga. Warga perbatasan masih sangat bergantung dengan Malaysia.
Sepanjang kurang lebih 15 Kilometer (Km) dari Kecamatan Lumbis Ogong, kondisi Malaysia sudah terbangun dengan kondisi yang jauh berbeda dengan Indonesia. Di Lumbis Ogong yang ada hanya jalan tikus sedangkan Malaysia jalan aspal.
“Pemerintah Malaysia sejak puluhan tahun sudah membangun perbatasannya, tapi Indonesia sejak 70 tahun merdeka tetap masih sama,” kata Marthen kepada Radar Nunukan (Jawa Pos Group) kemarin.
Senada dikatakan Kepala Desa Simantipal Kecamatan Lumbis Ogong, Busiau, bahwa saat ini warga di Lumbis Ogong tidak perlu disalahkan jika memilih Malaysia dibanding Indonesia.
Karena selama ini yang memperhatikan mereka adalah Pemerintah Malaysia. Selaku kepala desa sendiri bantuan itu tak pernah dirasakan dari Pemerintah Indonesia.
Selama ini menurutnya, warga Kecamatan Lumbis hanya selalu diberikan janji dan harapan oleh Pemerintah Indonesia, namun tidak ada yang terlaksana di lapangan. Berbeda dengan Pemerintah Malaysia tanpa harus mengemis tetap diberikan bantuan.
“Lebih mudah warga di Lumbis dapat bantuan dari Malaysia dibanding Indonesia, sangat wajar jika tiap bulan ada warga Indonesia memilih pindah identitas menjadi Malaysia,” ujar Busiau. (*/nal/eza/sam/jpnn)
INFRASTRKTUR di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, masih sangat memprihatinkan. Akses transportasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408