Lebih Sering Membaca Alquran atau Buka WhatsApp?

Lebih Sering Membaca Alquran atau Buka WhatsApp?
Dua pemuda mengisi Ramadan dengan membaca Alquran. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sabda Rasulullah SAW yang lain, 'Barang siapa membaca Alquran, maka ia benar-benar melangkah naik menuju derajat kenabian di kedua sisinya, hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya'.

Rasulullah SAW juga bersabda, 'Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, 'Siapakah mereka ya Rasulullah?'. Rasul menjawab, 'Para ahli Alquran. Merekalah keluarga Allah dan hamba khusus-Nya". (HR. Ahmad).

Dalam kitab "Hasiyyah Al-Baijuri 'Ala Jauharah At-Tauhid" dikisahkan Imam Ahmad ibn Hanbal melihat Allah SWT dalam mimpinya sebanyak 99 kali, maka ketika menjelang malam yang ke-100, beliau berniat, seandainya aku bermimpi lagi, maka aku akan mengajukan sebuah pertanyaan kepada-Nya.

Akhirnya, beliau pun benar-benar bermimpi melihat-Nya lagi.

Dalam mimpi tersebut, Imam Ahmad bertanya kepada Allah SWT, 'Wahai Tuhanku! Amalan apa yang paling cepat mengantarkan para 'muqorrobin' memperoleh kedekatan dengan-Mu?

Allah SWT menjawab, 'Tilawatu kalami (membaca kalam-Ku/Al Quran)'. Kemudian Imam Ahamad pun bertanya lagi, 'Bifahmin au bighoiri fahmin' (dengan memahami maknanya atau tanpa memahami maknanya)? Maka Allah SWT menjawab, 'Bifahmin au bighoiri fahmin' (dengan memahami maknanya ataupun tidak)".

Istimewa, bukan! Kedekatan pembaca Alquran dengan Allah itulah yang menjadikan pembaca Alquran sebagai salah satu sosok yang dirindukan surga.

Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, Surga rindu kepada empat orang yaitu pembaca Alquran, orang yang menjaga lisan, pemberi makan orang yang lapar, dan orang yang puasa di Bulan Ramadan". (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzy).

Bacalah Alquran, karena sesungguhnya Alquran itu akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News