Lebih Tiga Ribu Tewas di Sudan Selatan
Sabtu, 07 Januari 2012 – 10:54 WIB
"Kami masih menunggu laporan dari personel (militer) kami di lapangan," ujar Juru Bicara Militer Sudan Selatan Philip Aguer. "Agar angkanya pasti, mereka harus turun langsung ke desa-desa untuk menghitung jumlah jenazah yang ada," tambahnya.
Sudan Selatan telah mendeklarasikan Negara Bagian Jonglei sebagai area bencana. PBB telah memperingatkan bahwa perlu operasi darurat untuk menghentikan kekerasan etnis di wilayah tersebut. Kedua kelompok suku diminta mengembalikan semua anak dan perempuan yang diculik ke lingkungan asalnya. Warga etnis Lou Nuer kini telah bergerak mundur setelah tentara dan pasukan penjaga keamanan PBB memperketat pengamanan di Pibor.
Badan Pangan PBB (WFP) juga telah menerbangkan bantuan untuk membantu ribuan warga yang mengungsi. Doctors Without Borders menerjunkan 16 ribu anggotanya di Pibor, tetapi menghentikan operasinya sementara setelah terjadi bentrokan dan mengevakuasi staf mereka.
Sudan Selatan mengalami kehancuran akibat perang melawan tentara Sudan Utara selama puluhan tahun. Kekerasan etnis, pencurian ternak, dan saling serang antara suku di wilayah timur mengakibatkan 1.100 orang tewas tahun lalu. Lalu, 63 ribu lainnya mengungsi.
JUBA-Kekerasan etnis di Sudan Selatan masih saja terjadi. Informasi resmi kemarin (6/1) menyatakan bahwa lebih dari 3 ribu orang tewas akibat pembantaian
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan