Lecehkan Daerah, Pengusaha Rugi USD 25 Miliar
Senin, 12 Maret 2012 – 04:53 WIB

Lecehkan Daerah, Pengusaha Rugi USD 25 Miliar
Ryaas Rasyid sebagai penggagas otonomi daerah, menilai peraturan menteri tersebut belum sampai ke presiden, sehingga dirinya sebagai watimpres, akan segera memberikan pertimbangan kepada presiden untuk membatalkan permen itu. Pasalnya, Ryaas menilai, permen tersebut tidak sesuai semangat otonomi daerah.
Jadi menurut dia, ada tiga langkah yang bisa ditempuh. Pengusaha, pemda, dan masyarakat bisa menempuh jalur hukum ke MA, pengusaha bisa melakukan pertemuan khusus dengan menteri untuk menghentikan permen, dan sebagai anggota Watimpres, Ryaas akan menggunakan kewenangannya untuk berkomunikasi dengan presiden.
"Permen ini berdampak negatif secara sosial, karena bisa menciptakan pengangguran, itu bisa menjadi sabotase terhadap perekonomian. Sadar atau tidak, ini melanggar kewenangan presiden. Saran saya, Anda harus menggugat secara legal ke MA atau ke PTUN. Bisa melakukan pertemuan dengan menteri, dan saya bisa membantu Anda mengkomunikasikan dengan presiden," ujar Ryaas. (asw/awa/jpnn)
JAKARTA - Pelaku usaha pertambangan mineral Indonesia, bersama pejabat perangkat daerah kabupaten, kota dan provinsi, meminta kepada pemerintah untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital