Ledakan Bom Pukulan ke SBY

Ledakan Bom Pukulan ke SBY
Ledakan Bom Pukulan ke SBY
JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, menilai, ledakan bom di di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton sama sekali tidak terkait dengan pilpres. "Terjadinya ledakan bom dimaksud tidak terkait sama sekali dengan pemilu presiden dan wakil presiden 2009. Ini semata-mata dilakukan oleh aktor peledakan hanya untuk menciptakan situasi krisis. Saya tidak begitu yakin konteksnya ke pemilu, artinya akibat kompetisi atau persaingan pasca pilpres," jelas Syamsuddin.

Yang pasti, lanjutnya, peristiwa bom ini menjadi pukulan hebat buat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Slogan kampanye yang disampaikan oleh calon Presiden SBY bahwa selama kepemimpinannya di pemerintahan 2004-2009, bangsa ini bisa lebih aman dan terkendali. Lalu terjadi ledakan bom. Ini betul-betul pukulan berat bagi SBY," ucapnya. Mestinya situasi damai tetap dinikmati rakyat usai pilpres. Dia kembali menegaskan, ini merupakan kelalaian atau bahkan kesalahan pihak pemerintah dan kepolisian karena terlalu sibuk menggembosi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara, Ketua Hubungan Luar Negeri, Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Yasril Ananta Baharudin, meminta para pimpinan keamanan sehubungan dengan telah terjadinya ledakan bom di di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jumat (17/7) pagi, segera mundur dari jabatannya karena telah lalai dalam menjalankan tugas. "Pimpinan aparat keamanan harus bertanggung jawab dan sebaiknya pihak-pihak yang terkait tersebut mundur atas kelengahannya dalam melaksanakan tugas," kata Yasril Ananta Baharudin, di Jakarta, Jumat (17/).

Ketika didesak, apakah usulan untuk mundur dari jabatan itu akan menyelesaikan masalah? Yasril mengakui bahwa itu belum akan menyelesaikan masalah dalam waktu dekat. "Tapi ini sebuah proses pembelajaran bagi siapa pun kelak yang akan memimpin keamanan sebenarnya melekat sebuah konsekuensi penghargaan bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang lalai dalam tugasnya."

JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris, menilai, ledakan bom di di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton sama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News