Lee Kuan Yew Berwasiat untuk Hancurkan Rumahnya

Lebih Baik Jadi Gedung Bertingkat daripada Bernasib seperti Rumah Shakespeare

Lee Kuan Yew Berwasiat untuk Hancurkan Rumahnya
Lee Kuan Yew Berwasiat untuk Hancurkan Rumahnya
Memang tidak banyak buku atau media yang merangkum aktivitas PAP di kediaman Lee sebelum Singapura berdiri pada 3 Juni 1959. Tapi, buku Men In White: The Untold Story Of Singapore"s Ruling Political Party sempat mengulasnya. Konon, di pengujung 1954, Lee dan sekitar 20 tokoh PAP lainnya, termasuk Dr Toh Chin Chye, selalu menggelar rapat pada hari Sabtu. Rapat serius itu berlangsung selama tiga jam. Biasanya, dimulai dari pukul 14.30 dan baru berakhir pada 17.30.

Di sela launching buku kemarin, Lee menegaskan bahwa keputusannya untuk membongkar tempat tinggal bersejarah tersebut akan mendapatkan dukungan publik. Terutama, para tetangganya. "Gara-gara berdekatan dengan rumah saya, para tetangga tidak bisa mendirikan bangunan yang lebih tinggi dari tempat tinggal saya tersebut. Kini, dengan membongkar rumah saya, pemerintah setempat bisa mengubah konsep tata kota. Silakan membangun gedung bertingkat," katanya bijak. (hep/ami)

RUMAHKU istanaku. Ungkapan itu hanya berlaku bagi Lee Kuan Yew selama dia hidup. Bapak Bangsa Singapura itu tidak ingin tempat tinggalnya tetap tegak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News