Lee Senior Mundur, Sinyal Reformasi Singapura
Senin, 16 Mei 2011 – 11:58 WIB
SINGAPURA - Setelah lama bergelut di panggung politik Singapura, Lee Kuan Yew, 87, akhirnya mundur dan memilih pensiun. Pengunduran pemimpin dan tokoh kemerdekaan Singapura dari kabinet itu membuka jalan bagi reformasi di tubuh pemerintah dan partai politik yang berkuasa di negeri pulau tersebut. "Keputusan itu (pengunduran diri Lee dan Goh) menggambarkan langkah awal yang penting bagi reformasi serius di tubuh PAP, sebuah tranformasi antar generasi," terang Bridget Welsh, profesor ilmu politik di Universitas Manajemen Singapura. "Pengunduran diri LKY harusnya dilakukan sejak lama. Sebab, sudah tak ada kesinambungan (LKY) dengan Singapura kontemporer," tambahnya.
Kebutuhan akan adanya perubahan itu muncul setelah partai yang berkuasa mengalami penurunan perolehan suara terendah dalam sejarah Singapura. Itu terjadi menyusul pemilu pada 7 Mei lalu.
Tokoh yang beken dengan julukan LKY tersebut beserta penerusnya, Goh Chok Tong, 69, mengumumkan mundur dari kabinet Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong, 59, pada Sabtu (14/5). Pemicunya adalah hasil pemilu yang menunjukkan kemarahan rakyat atas Partai Aksi Rakyat (partai yang berkuasa). Hasil pemilu itu juga menunjukkan adanya keinginan generasi muda negara tersebut terhadap sistem politik yang lebih terbuka.
Baca Juga:
SINGAPURA - Setelah lama bergelut di panggung politik Singapura, Lee Kuan Yew, 87, akhirnya mundur dan memilih pensiun. Pengunduran pemimpin dan
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan