Legalisasi Mulai Berlaku, Ratusan Warga Kanada Antri Beli Ganja
Kanada kini menjadi negara terbesar dengan pasar ganja yang dilegalkan secara nasional. Puluhan warga Kanada rela mengantri menunggu sejumlah toko ganja buka di Newfoundland.
Kanada telah menerapkan kebijakan melegalkan ganja untuk keperluan medis sejak tahun 2001 dan Pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau selama dua tahun terakhir berusaha memperluas aturan itu untuk memasukkan didalamnya apa yang disebut ganja rekreasi.
Tujuannya adalah untuk lebih mencerminkan perubahan opini di kalangan masyarakat tentang ganja dan menarik operator marijuana di pasar gelap masuk ke dalam sistem yang diatur.
Tom Clarke, seorang penjual ganja ilegal selama tiga dekade terakhir, termasuk yang pertama melakukan penjualan ganja legal di Kanada ketika toko ganja resminya dibuka tepat tengah malam waktu setempat di Portugal Cove, Newfoundland.
Toko milik Tom Clarke merupakan satu dari setidaknya 111 toko ganja legal yang diharapkan akan mulai beroperasi di seluruh Kanada yang berpenduduk 37 juta orang pada hari Rabu (16/10/2018) waktu setempat, diperkirakan jumlah itu akan semakin bertambah.
Orang Kanada juga dapat memesan produk ganja melalui situs web yang dikelola oleh provinsi atau peritel swasta dan mengirimkannya ke rumah mereka melalui pos.
Alberta dan Quebec telah menetapkan batas usia minimum warga yang dibolehkan membeli ganja adalah 18 tahun, sementara negara bagian lain di Kanada memberi batasan 19 tahun.
Tidak ada toko ganja legal yang buka di Ontario, termasuk Toronto. Provinsi yang paling padat penduduknya itu hingga kini masih memproses pengesahan peraturan ini dan tampaknya toko-toko ganja di wilayah itu tidak akan beroperasi sampai musim semi berikutnya.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan