Legasi Ottow dan Geissler di Tanah Papua

Oleh: Yosua Noak Douw - Putra guru dan penginjil di Tolikara, Doktor lulusan Universitas Cenderawasih

Legasi Ottow dan Geissler di Tanah Papua
Putra guru dan penginjil di Tolikara & Doktor lulusan Universitas Cenderawasih Yosua Noak Douw. Foto: Dokumentasi pribadi

Pertama, setiba di Manokwari tahun 1855 Ottow dan Geissler memulai pelayanannya. Keduanya membuka sekolah, rumah sakit, dan gereja di Manokwari dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat setempat.

Kedua, setelah beberapa bulan berada di Manokwari pada tahun itu (1855) keduanya menyentuh tanah Mansinam, yang terletak di seberang Manokwari. Di pulau itu keduanya membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat setempat.

Ketiga, pada 1856, Ottow dan Geissler melangkah ke Teluk Doreri, di sebelah timur Manokwari. Di sana, keduanya membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat setempat.

Keempat, pada tahun 1857, Ottow dan Geissler pindah ke Bintuni, yang terletak di sebelah barat Manokwari.

Di Bintuni, keduanya juga membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat setempat.

Kelima, pada tahun 1858 Ottow dan Geissler pindah ke Kaimana, yang terletak di sebelah selatan Manokwari. Di situ keduanya membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat setempat.

Keenam, tahun 1859 Ottow dan Geissler pindah ke Fakfak, yang terletak di sebelah Barat Daya Manokwari. Aktivitas keduanya tak jauh berbeda yaitu membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil.

Ketujuh, tahun 1860 Ottow dan Geissler menuju Sorong, di sebelah Barat Laut Manokwari. Di sana, mereka membuka pos pelayanan dan memulai menyebarkan Injil kepada masyarakat.

Puncak perayaan HUT ke-170 Pekabaran Injil (PI) di Tanah Papua diperingati pada Rabu (5/2) dan sudah menjadi agenda tahunan umat Kristiani di tanah Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News