Legend: Tak Perlu 'Nge-Jazz'
Sabtu, 06 Maret 2010 – 09:30 WIB
JAKARTA - Mini press conference dengan headliner utama Java Jazz Festival (JJF) 2010 John Legend, seharusnya berlangsung tepat pukul 18.30 WIB, Jumat (5/3) kemarin, atau sekitar setengah jam saja setelah pertunjukan pertama dalam rangkaian agenda awal JJF 2010. Namun sang penyanyi nyatanya harus datang terlambat sekitar 15 menit. Itupun, sudah dinanti-nantikan dengan tak sabar oleh puluhan wartawan yang menghadiri mini press conference perdana bersama musisi di sela acara itu. Kendati yang ditunggu telat, jumpa pers itu sendiri berlangsung cukup singkat, dengan sekitar tiga menit sesi foto usai basa-basi di awal kedatangan sang bintang, plus sekitar dua menit berfoto-foto di bagian akhir seusai tanya-jawab. Sesi tanya-jawabnya sendiri, memberikan kesempatan bertanya kepada sekitar lima orang saja. Itupun dijawab dengan relatif singkat dan tuntas oleh Legend.
Rupanya, si John yang mungkin memang belum menjadi legend namun sudah teramat populer itu, terkendala di perjalanan akibat jalanan kota Jakarta yang macet. Selain itu, dia sendiri memang kabarnya baru saja sore itu sampai di Jakarta, setelah menjalani penerbangan berjam-jam dari AS sana.
Baca Juga:
"Yes. I've just arrived (baru saja datang). A little bit (sedikit) jetlag, yes. But it's OK. I think I can perform well, very soon," kata sang artis yang baru kali pertama ini berkunjung dan tampil di Indonesia itu, dengan raut muka yang jelas-jelas terlihat lelah.
Baca Juga:
JAKARTA - Mini press conference dengan headliner utama Java Jazz Festival (JJF) 2010 John Legend, seharusnya berlangsung tepat pukul 18.30 WIB, Jumat
BERITA TERKAIT
- Shin Tae-yong Saksikan Konser Dua Dekade Kotak
- Sidang Putusan Perceraian Kembali Ditunda, Pengacara Kimberly Ryder Bilang Begini
- Baim Wong Dukung Peluncuran Brand Tas Brik di Jakarta
- Edward Akbar Hadir di Ultah Anak, Kubu Kimberly Ryder: Komunikasi Tetap Terjalin
- Lucky Hakim: Dukungan Publik Adalah Amanah untuk Perubahan Indramayu
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital