Legenda Bayi Kembar Komodo, Awas Kaki Anda..!
Tampak tiga komodo dikumpulkan di bawah pohon besar di pantai pulau itu. Di atas ketiganya, sudah digantung dengan tali tambang, seekor kambing mati berukuran sedang. Perlahan-lahan kambing itu diturunkan. Haap! tiga ekor komodo itu langsung berebutan melahap bagian perut kambing terlebih dahulu.
Benar-benar predator. Tiga komodo itu tak peduli lagi pada pengunjung dan ranger yang mengelilingi mereka. Maaf ya, sedang sibuk makan nih.
Saling mendorong, tiga komodo itu tampak tak mau kalah. Ingin mendapatkan paling banyak bagian isi perut si kambing. Ekspresi pengunjung pun beragam melihat atraksi itu. Ada yang melongo, membelalakkan mata hingga berdecak kagum melihat hewan peninggalan purbakala itu. Teriakan-teriakan kecil pengunjung terdengar saat tiga komodo itu saling seruduk. Serunya. Sebagian pengunjung sibuk mengabadikan atraksi itu lewat kamera foto dan video. Mereka boleh mendekat, asalkan didampingi ranger.
"Tidak setiap hari ada atraksi ini. Kadang-kadang saja. Biasanya, hanya dalam waktu 10 menit, mereka sudah melahap habis rusa atau kambing," kata Ishak.
Setelah tak bersisa lagi kambing di gantungan itu, tiga komodo tersebut lalu berjalan santai di sekitar rumah panggung. Kenyang, ceritanya. Pulau Komodo habitat mereka, jadi jangan heran jika saat anda ke toilet atau jalan ke mana pun, terlihat komodo yang sedang tidur atau sekedar bersantai di bawah rumah panggung tempat para ranger. Itulah kenapa anda butuh ranger untuk berkeliling di pulau ini, daripada harus dikejar-kejar komodo.
Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com
Berakhir sudah perjalanan kami di Pulau Komodo. Sebelum meninggalkan pulau ini, jangan lupa berfoto ria di pantainya. Hamparan pasir putih dan pemandangan laut jernih sudah menanti anda. Selamat berlibur! (flo/jpnn)
SINAR matahari dan hamparan savana indah Pulau Komodo sudah menunggu Anda, wahai para traveler wildlife. Mari trekking jelajah pulau ini! Ada tiga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara