Legenda Timnas Indonesia Tak Setuju dengan Program Naturalisasi, Kenapa?
jpnn.com, JAKARTA - PSSI saat ini tengah menggalakan program naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Namun, salah satu legenda sepak bola nasional agak kurang sreg dengan kebijakan itu.
Alexander Pulalo, palang pintu Timnas Indonesia era 1993–2004, melihat masih banyak bibit-bibit lokal yang belum tergali. Karena itu, naturalisasi dianggap tidak terlalu penting.
"Sebenarnya Timnas (Indonesia, red) tidak perlu naturalisasi. Kita itu punya banyak pemain lokal, naturalisasi enggak begitu penting," ucap Pulalo di kanal YouTube Registaco.
Pulalo juga melihat pemain yang dinaturalisasi PSSI nyatanya memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan pemain lokal.
"Kalau ambil pemain naturalisasi harus yang kualitasnya jauh di atas pemain lokal, tetapi yang saya lihat kebanyakan selevel," imbuhnya.
Pemain naturalisasi memang silih berganti mengenakan jersei Garuda di dada. Mulai dari era Christian Gonzales, Beto Goncalves, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, hingga yang terbaru Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Namun, ada sedikit perbedaan dari cara PSSI memilih pemain yang akan dinaturalisasi untuk berkostum Timnas Indonesia.
Apabila sebelumnya banyak mengambil pesepak bola asing yang tampil apik di Liga nasional, PSSI kini mencari pemain keturunan Indonesia yang merumput di Eropa.
Legenda Timnas Indonesia tidak setuju dengan program naturalisasi. Kenapa ya kira-kira?
- Film Elang Menyibak Tabir Gelap di Balik Sepak Bola Indonesia
- Klub Bundesliga Tertarik dengan Kevin Diks, tetapi Ini Syaratnya
- Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Menyimpan 2 Mimpi Besar
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- Jay Idzes: Suporter Timnas Indonesia Ada di Level Berbeda
- Dalih-dalih Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Gugur di Fase Grup Piala AFF 2024