Legislatif Lebih Suka Program Obama, Donald Trump Frustasi
jpnn.com, WASHINGTON - Partai Republik belum akan mengganti Obamacare (undang-undang tentang asuransi kesehatan yang berlaku pada era Presiden Barack Obama) dalam waktu dekat.
Senin (17/7) empat senator Republik menyatakan penolakan mereka terhadap Trumpcare, rumusan undang-undang pengganti Obamacare. Kini, jumlah senator yang menolak legislasi tersebut lebih banyak ketimbang yang mendukungnya.
”Sayang, saat ini sudah jelas bahwa upaya untuk mengganti Obamacare dengan perundangan baru tidak akan berhasil,” kata Mitch McConnell, ketua kubu mayoritas Senat, pada Senin malam.
Republik memiliki suara mayoritas dengan 52 kursi dari total 100 yang ada. Tapi, terkait dengan pengganti Obamacare, total ada empat senator yang secara terbuka menyatakan penolakan mereka.
Dengan empat senator yang berseberangan dengan cita-cita partai untuk mengegolkan rumusan undang-undang pengganti Obamacare itu, suara Republik menjadi lemah.
Sebab, kini hanya ada 48 senator yang mendukung rancangan undang-undang tersebut.
Sementara itu, Partai Demokrat yang menguasai 48 kursi di Senat dan jelas menolak pengganti Obamacare mendapatkan tambahan empat suara lagi.
Dengan posisi kalah sebelum voting, Republik tidak bisa banyak berharap pada Senat untuk mengegolkan Trumpcare. Kecuali, McConnell memutuskan kembali mengubah rancangan legislasi tersebut. Jika itu terjadi, draf Trumpcare bakal berubah tiga kali.
Partai Republik belum akan mengganti Obamacare (undang-undang tentang asuransi kesehatan yang berlaku pada era Presiden Barack Obama) dalam waktu
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia