Legislator Dorong KPK Memaksimalkan Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Adde Rosi Khoerunnisa menyoroti realisasi anggaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkaitan pendidikan antikorupsi 2022 untuk perguruan tinggi yang masih rendah.
Terlebih, belum lama ini publik dikejutkan adanya rektor salah satu universitas ternama di Indonesia yang ditangkap oleh KPK.
Karena itu, Adde Rosi mendorong KPK untuk semakin memaksimalkan penyerapan pendidikan atau rencana kerja pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi.
"Harapan saya untuk penyerapan pendidikan atau rencana kerja pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi agar lebih dimaksimalkan,” tegas Adde Ros saat Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Ketua KPK beserta jajaran, Rabu (7/9).
Rapat kerja tersebut membahas rencana kerja dan anggaran 2023 dan pembahasan usulan program yang akan didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK).
Lebih lanjut politisi Partai Golkar juga mempertanyakan program ‘Desa Antikorupsi’ KPK yang dicanangkan hanya untuk 10 provinsi saja.
Dia mengkhawatirkan program tersebut menimbulkan iri provinsi yang lain.
“Karena, saya yakin provinsi yang lain juga pasti mengharapkan adanya pembinaan yang berkelanjutan dari KPK agar tadi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya,” tegas legislator dapil Banten I ini.
Anggota Komisi III DPR Adde Rosi Khoerunnisa mendorong KPK memaksimalkan pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi, simak penjelasannya
- Netty Prasetiyani DPR Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga Dalam Mencapai Indonesia Emas 2045
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Usut Kasus Pajak, KPK Panggil Bos PT Wildan Saskia Valasindo dan Bahari Buana
- Kirim Surat ke Komisi I dan III, KontraS Tolak Pembahasan Revisi UU TNI & Polri