Legislator Minta Pemerintah Perhatikan Gini Ratio saat Tentukan Insentif Pajak
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati mengatakan kebijakan terkait insentif pajak harus memperhatikan aspek ketimpangan di masyarakat atau gini ratio.
"Insentif pajak di tengah pandemi adalah keniscayaan. Tetapi harus dengan memperhatikan banyak aspek dan yang terpenting harus tepat sasaran," kata Anis Byarwati dalam rilis di Jakarta, Jumat (12/3).
Menurut Anis, kondisi ekonomi masyarakat masih sangat bermasalah, terutama dalam hal ketimpangan.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, pada September 2020 tercatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk kaya dan miskin mencapai 0,385.
"Gini ratio yang meningkat seiring dengan naiknya persentase penduduk miskin," papar dia.
Angka gini ratio lanjutnya, meningkat 0,004 poin jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2020 yang sebesar 0,381.
“Oleh karena itu, insentif pajak yang diberikan harus benar-benar tepat sasaran dan jangan mencederai kepercayaan rakyat kepada pemerintah,” ucap Anis.
Dia menekankan agar berbagai kemudahan atau fasilitas dalam bentuk belanja perpajakan diharapkan dapat memajukan perekonomian nasional bukan memanjakan.
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati meminta pemerintah perhatikan berbagai aspek dalam menentukan insentif pajak.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Rencana Penurunan Batas Pengenaan Pajak untuk UMKM
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum