Legislator NasDem Ingatkan KPK Tak Merusak Hubungan Jokowi dengan DPR
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem Taufiqulhadi mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak perlu menyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengintervensi Panitia Khusus (Pansus) Angket yang akan menyelidiki lembaga antirasuah itu.
Taufiq yang juga wakil ketua Pansus Angket KPK mengatakan, upaya mendorong Jokowi agar melakukan intervensi justru akan membenturkan lembaga kepresidenan dengan DPR. "Itu tidak bagus dan lama kelamaan akan menghancurkan kekhasan sistem presidesial multipartai ala Indonesia," kata Taufiqul di Jakarta, Senin (12/6).
Dia menjelaskan, sejumlah pengamat menyebut sistem presidensial multipartai mudah retak karena relasi antara DPR dan presiden tidak selalu mulus. Namun, hal itu justru tak terjadi di Indonesia.
Taufiq menegaskan, ketegangan antara eksekutif dan legislatif di Indonesia selalu teratasi. Namun, katanya, hal itu bukan berarti KPK lantas menyeret pemerintah untuk menghadapi DPR.
"Tapi jangan selalu kita dorong presiden berhadapan dengan legislatif. Seharusnya KPK hadapi saja sendiri dengan lugas," paparnya.
Lebih lanjut Taufiq mengingatkan KPK agar tidak khawatir jika tidak ada persoalan. DPR juga tidak mungkin membawa dan membuat-buat persoalan karena ini proses angket ini berlangsung transparan di depan mata publik luas.
"Mendorong-dorong presiden untuk intervensi itu sikap tidak bertanggung jawab. Itu sama ingin merusak hubungan antara eksekutif dan legislatif," katanya.(boy/jpnn)
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem Taufiqulhadi mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak perlu menyeret Presiden Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Boy
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi